background:url(http://c.dryicons.com/images/icon_sets/valentines_icons_set/png/128x128/kiss.png) no-repeat;

Jumat, 04 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2


Artikel yang mengandung pola Deduktif
INDONESIA OPTIMIS TAHUN 2010
Krisis ekonomi global, yang sudah diprediksi oleh beberapa pengamat satu-dua tahun sebelumnya, mencapai puncaknya pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. Peluruhan ekonomi ini pada awalnya hanya mengguncang pasar saham dan pasar finansial dunia. Beberapa Bank besar bertumbangan. Tetapi, karena arsitektur ekonomi itu berakit erat satu sama lain, maka krisis kemudian mau tak mau merembet juga ke sektor riil. Beberapa industri otomotif besar lunglai. Ekonomi dunia mengalami kontraksi yang tajam.
Sebagai sebuah negara yang berada dalam pusaran ekonomi Ekonomi Indonesia 2010 Optimistisglobal, Indonesia tentu mengalami dampak peluruhan ekonomi dunia ini. Pada kuartal terakhir tahun 2008, pertumbuhan ekonomi domestik anjlok. Nilai tukar rupiah atas dollar tembus hingga lebih dari Rp 12.000,- per dollar. Indeks pasar modal turun di bawah 2000. Pertumbuhan industri otomotif juga menurun tajam. Kondisi yang lesu ini menjadi saat-saat yang cukup berat bagi perekonomian nasional.
Namun, sebetulnya imbas krisis global tidak terlampau mengoyak perekonomian Indonesia. Pengamat ekonomi, Tjiptono Darmadji, mengatakan di tengah kontraksi tajam yang dialami banyak negara di dunia, Indonesia dikategorikan sebagai negara yang cukup optimistis dengan pertumbuhan ekonominya. “Ekonomi kita pada kuartal keempat tahun 2008 memang jelek dan mengalami kontraksi. Tetapi sepanjang tahun 2009, tanda-tanda pemulihan sudah mulai tampak” tuturnya tatkala ditemui redaksi Kawan Lama News, Kamis, 3 September,2009, di ruang kerjanya, Mid Plaza, Lt. 8- kawasan Sudirman, Jakarta.
Pemerintah dan bank sentral sejauh ini memang dinilai banyak kalangan telah cukup berhasil dalam melakukan langkah antisipasi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal tersebut tercermin dalam kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan nilai tukar yang mampu diarahkan untuk meminimalisasi dampak gejolak ekonomi dunia. Tidak perlu heran bila kemudian IMF menilai bahwa Indonesia menangani krisis keuangan global dengan cara yang tepat. Performa ekonomi Indonesia selama kuartal I/2009 dengan catatan laju produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,4%, menjadi salah satu pertanda tepatnya penanganan perekonomian Indonesia.
Menurut Tjiptono Darmadji mengatakan kondisi ekonomi Indonesia semester I tahun 2009 tidak seburuk seperti yang dibayangkan banyak orang sebelumnya. “Ekonomi kita tumbuh positif. Indonesia bahkan menjadi negara ketiga terbesar pertumbuhan ekonominya di dunia setelah China dan India. Kondisi ini terbilang baik. Ekonomi kita sesungguhnya tangguh,” ujarnya lebih lanjut.
Faktor penunjang ketahanan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah tingkat konsumsi masyarakat yang masih tinggi. Dukungan dari sektor industri makanan dan minuman juga lumayan besar. Pasar retail juga tidak terlalu mengalami kelesuan yang signifikan. Kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut pada semester II 2009.
Menurut Tjiptono indikator pemulihan ekonomi kita bisa dilihat dari dua hal. Pertama, pasar modal. Sekarang pasar modal mulai bergairah dan indeksnya naik lagi melampaui angka 2000. Nilai tukar rupiah terhadap dollar terus menguat. Kedua, penjualan dari sektor industri otomotif dan retail mulai juga mulai tumbuh positif. Kecenderungan menuju pemulihan ini akan terus berlanjut hingga semeter II tahun 2009.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) meramalkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 bergerak antara 3 hingga 4 persen. Prediksi ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia, pertumbuhannya berkisar antara 3,0 – 4,0 persen. Namun, perkiraan pemerintah lebih optimis. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 bisa mencapai 4,5 persen, sambil mengakui bahwa krisis keuangan dan ekonomi global tetap memberi dampak terhadap beberapa sektor ekonomi.
Lalu bagaimana dengan ekonomi Indonesia 2010? Pemerintah optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 akan terus membaik dan mencapai tingkat pertumbuhan yang positif.
Artikel yang mengandung pola Induktif

Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2010

Dalam penyampaian nota keuangan di depan DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, ekonomi Indonesia 2010 diprediksi tumbuh sekitar 5,0 persen. Banyak pihak meyakini, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih tinggi dari itu. Itu sebabnya, dalam perdebatan di DPR, akhirnya disepakati perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.
Optimisme semacam ini sungguh penting untuk memberi dorongan lebih besar bagi pelaku ekonomi untuk mencapainya atau bahkan melampauinya. Inilah kekuatan self fulfilling prophecy.
Secara rutin, saya mengamati perkembangan PDB nominal, yaitu PDB yang menggunakan harga sebagaimana dirasakan hari-hari ini. PDB nominal ini lebih mirip berbagai laporan keuangan perusahaan, sementara PDB riil lebih mirip perkembangan tonase produksi perusahaan. Ternyata PDB nominal Indonesia tumbuh tinggi.
Pada tahun 2008, saat perekonomian (PDB) riil tumbuh 6,1 persen, PDB nominal justru tumbuh 25 persen. Kuartal pertama 2009, pertumbuhan PDB nominal sebesar 16,9 persen dan pada kuartal kedua menjadi 10,9 persen. Dengan prospek pertumbuhan lebih tinggi pada kuartal ketiga dan keempat, diyakini PDB nominal akan naik sehingga secara keseluruhan pertumbuhan tahun 2009 berada sekitar 15 persen. Jika ini terjadi, PDB nominal kita akan mencapai sekitar Rp 5.700 triliun. Angka ini kurang lebih sama dengan prediksi PDB nominal sekitar 570 miliar dollar AS, seperti disebutkan sebelumnya. Dengan latar belakang itu, saat PDB riil diprediksi tumbuh 5,5 persen, PDB nominal 2010 akan tumbuh 15-18 persen. Jika ini terjadi, sepanjang 2010, PDB nominal kita akan mencapai Rp 6.500 triliun-Rp 6.600 triliun. Ini berarti PDB per kapita tahun 2010, dengan catatan nilai tukar rupiah bergerak menguat sebagaimana terjadi akhir-akhir ini, akan berada pada 2.800 dollar AS-3.000 dollar AS. Hal ini terjadi menyusul mulai membaiknya perekonomian dunia.
Sumber :
http://bellindamayang.student.umm.ac.id/2010/01/27/prospek-perekonomian-indonesia-tahun-2010/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar