Paragraf Deduktif :
Merupakan paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal paragraf. Berikut contoh artikel dibawah ini:
Tanah Jadi Masalah
JAKARTA, KOMPAS- Pembatasan lahan untuk kawasan industri
memicu pelemahan daya saing produk akibat inefisiensi produksi.
Padahal, sector industri sangat vital sebagai pertumbuhan ekonomi nasional.
Karena itu, RUU pertanahan harus mampu mendorong pertumbuhan sector industri
domestic.
Hal itu terungkap dalam paparan
pembukaan Rapat Kerja Nasional XV Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia,
Kamis (24/10), di Jakarta dengan tema “Hukum Pertanahan dan Tantangan Investasi
Global”. Menurut Bambang, industri merupakan pilar penting pertumbuhan ekonomi
nasional. Saat ini , lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi nasional di
topang sector konsumsi dan sector industri sekitar 30 persen. Pada tahun 2015,
pasar tunggal ASEAN akan dimulai. Tanpa industri yang kuat, Indonesia hanya
akan menjadi pasar. Industri yang kuat butuh daya saing dan ketersediaan lahan
kawasan industri yang memadai.
Agar investor tertarik masuk ke kawasan
industri, infrastruktur harus dibangun dan tidak murah. Jika lahan kawasan
industri terlalu kecil, biaya infrastruktur yang dibebankan permeter persegi
lahan menjadi lebih mahal. Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan, kebutuhan
lahan perusahaan di kawasan industri besar, apalagi industri otomotif. Lahan
Toyota, misalnya, mencapai 250 hektar. Untuk mobil lain berkisar 100 hektar-150
hektar. Jika luas lahan kawasan industri hanya dibatasi 400 hektar, hanya cukup
untuk satu dua perusahaan.
Faisal mengatakan, persoalan tanah di
Indonesia mengkhawatirkan. Padahal, tanah merupakan property right yang menjadi pilar utama ekonomi pasar. Saat ini ,
karakteristrik industri manufaktur Indonesia berbeda dengan zaman Orba. Saat
itu banyak berkembang industri padat karya, seperti tekstil, garmen, atau
sepatu yang tidak perlu lahan terlalu luas.
Karakter industri manufaktur sekarang membutuhkan lahan luas. Industri
baja, kimia, elektronik, misalnya, memerlukan 1.000 hektar.
Merupakan paragraf yang kalimat
utamanya terletak di akhir paragraf. Berikut contoh artikel dibawah ini:
Direksi BUMN Tidak
Perlu Takut
JAKARTA, KOMPAS- Badan usaha
milik Negara yang dikelola dengan prinsip good
corporate governance (tata kelola yang baik ) akan menjadi pemenang dalam
persaingan bisnis. Direksi BUMN tidak perlu takut untuk mengambil keputusan
sepanjang dilakukan dengan niat untuk mengembangkan perusahaan dan tidak ada unsur
korupsi. Demikian intisari dari Seminar
Nasional Transformasi Hukum Keuangan BUMN: Upaya Mewujudkan Kepastian Hukum dan
Good Corporate Governance yang diselenggarakan Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG), di Jakarta, Kamis (24/10).
Mas Achmad Daniri, Ketua KNKG,
mengatakan, direksi BUMN harus melakukan upaya untuk mengembangkan usahanya.
Namun, pengembangan usaha itu harus dilandasi dengan tata kelola dan itikad
yang baik. Saat ini ada beberapa direksi BUMN yang dikriminalisasi karena
kebijakan yang diambil. “Seharusnya, jika prinsip kehati-hatian sudah dilakukan
dan dilandasi oleh itikad baik, tetapi masih terjadi kerugian, pengambil
kebijakan terlepas dari jeratan kriminalisasi,” ungkap Achmad.
Tata kelola ini harus dilakukan
dengan konsisten. “Korupsi terjadi karena kewenangan tidak disertai dengan
akuntabilitas atau lebih lengkap lagi tidak disertai dengan pelaksanaan tata
kelola yang sebanding. “ungkapnya. Sementara ekonom Marzuki Usman mengatakan,
pengelolaan BUMN harus dijalankan dengan baik dan mandiri. “Sebentar lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN akan dimulai. Jika tidak segera dibenahi, BUMN akan
kerdil dan dicaplok pelaku ekonomi asing”. Kata Marzuki.
Sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar