Menunggu Pagi
Sejak Kemarin Aku tetap disana
Menunggu kereta untuk ku tumpangi dilarut malam
Menjauh darinya , dari cintanya hasrat inipun
Tak ingin beranjak kala ia tahu , bahwa tuannya tengah berduka
Nyanyian mereka mulai mengusik telinga hatiku
Yang dulu rapat kini mulai merenggang
Apakah ini artinya aku bisa menatap jalan ??
Walau aku juga masih ragu untuk menunggu
Dan kini bacaan itupun telah berdebu
Gambarnya tak jelas termakan usia …
Dimana Kau ? dimana ?
Dimana saat aku benar – benar membutuhkanmu ,
Meminjam pundakmu untuk tubuhku bersandar
Tapi harap hanyalah mimpi …
Karna senyumku kini hanya didepanmu !
Hatiku ??? Kau Tak akan Tahu …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar