BAB 9 perekonomian Indonesia
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA (APBN)
- Perkembangan Dana Pembangunan Di Indonesia
Pengertian APBN merupakan konsep perencanaan
pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun
setiap tahun.
Seperti namanya, maka secara garis
besar APBN terdiri dari pos-pos seperti dibawah ini :
sisi
penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam
negeri dan penerimaan pembangunan
sisi
pengeluaran terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
APBN disusun agar pengalokasian dana
pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikkan prinsip berimbang dan dinamis.
Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang bertasal
dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum
sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.
- Proses Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran biasanya
menggunakan tahun fiskal dan bukan tahun masehi, sehingga proses penyusunan
oleh Departemen atau Lembaga pemerintah Non Depertemen sudah dimulai pada
tanggal 1 April tahun yang bersangkutan. Oleh keduanya usulan rencana anggaran
diajukan dalam bentuk Daftar Usulan Kegiatan (DUK) bagi anggaran rutin dan
dalam bentuk Daftar Usulan Proyek (DUP) untuk anggaran pembangunan.
Selanjutnya DUK dan DUP tersebut
antarab bulan Agustus dan September akan diajukan dan disampaikan ke BAPENAS dan Ditjen
Anggaran Departemen Keuangan. Selanjutnya DUK dan DUP tersebut akan diproses
oleh BAPPENAS antara bulan Okytober hingga Nopember Pada proses tersebut
BAPPENAS akan menyesuaikan isi DUK dan DUP dengan perkiraan penerimaan dalam
negeri dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Selanjutnya RAPBN tersebut akan dibahas
oleh DPR bersama-sama dengan Menteri atau
Ketua lembaga yang bersangkutan melalui
Rapat Kerja Komisi APBN.
- Perkiraan Penerimaan Negara
Secara garis besar sumber penerimaan
Negara berasal dari :
a.
Penerimaan dalam negeri
b.
Penerimaan Pembangunan
- Perkiraan Pengeluaran Negara
Secara garis besar, pengeluaran Negara
dikelompokkan menjadi dua yakni :
·
Pengeluaran rutin
·
Pengeluaran Pembangunan
- Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
Untuk memperoleh
hasil perkiraan penerimaan Negara, ada beberapa hal pokok yang harus
diperhatikan. Hal-hal tersebut adalah :
Penerimaan Dalam Negeri dari Migas
Factor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
·
Produksi minyak rata-rata perhari
·
Harga rata-rata ekspor minyak mentah
Penerimaan Dalam Negeri di Luar Migas
Factor-faktor yang dipertimbangkan adalah :
·
Pajak penghasilan
·
Pajak pertambahan nilai
·
Bea masuk
·
Cukai
·
Pajak ekspor
·
Pajak bumi dan bangunan
·
Bea matgerai
·
Pajak lainnya
·
Penerimaan bukan pajak
·
Penerimaan dari hasil penjualan BBM
Penerimaan
Pembangunan
Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek
sumber : digital books Gunadarma
University
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar