LG
CORPORATION
ü Sejarah
Perusahaan
LG Electronics, Inc. didirikan pada
tahun 1985 sebagai pelopor di pasar elektronik di Korea. Perusahaan ini
menghasilkan produk-produk elektronik serta produk informasi dan komunikasi
dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar
dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar
Korea) yang ada di 76 cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri dari
4 bisnis utama perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance,
Digital Display, dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi
teknologi dan pusat penelitian di seluruh dunia.
PT LG Electronics Indonesia berdiri di
Indonesia pada tahun 1990. PT. LG Electronics Indonesia merupakan salah satu
bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun 1985. Perusahaan yang
bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya merupakan kesepakatan antara
Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk perusahaan elektronik di Indonesia,
yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia.
Pada awalnya PT LG Electronics Indonesia
menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar
ini kemudian dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada
tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan nama menjadi PT LG Astra
Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan
singkatan dari Lucky Goldstar. Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada
tahun 1998 kepemilikan saham PT LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan
dimilikinya seluruh saham Astra Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan
perubahan nama menjadi PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100%
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). LG Group tidak hanya memiliki PT LG
Electronics Indonesia saja di Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga
memiliki beberapa perusahaan yang masing – masing berdiri sendiri, yaitu :
1)
PT. LG Innotek
2)
PT. LG Philips
Selain
mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di Indonesia juga
mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai
berikut :
• LG
Insurance Indonesia
• Sinar LG
• LG E&C
• LG
International Corp.
ü Profil LG
Corporation
LG
Group merupakan sebuah chaebol (kolongmerat) besar Korea Selatan, yang
memproduksi perangkat elektronik (termasuk domotik), telepon genggam dan
petrokimia. Nama LG berasal dari singkatan “Lucky – Goldstar”, nama perusahaan
tersebut sampai tahun 1995.Semangat inovasi dan kepeloporan mengawali langkah
LG sejak merekamemproduksi rangkaian produk kimia dan elektronik di korea.
Pendiri sekaligus pemilik, InHwoi Koo, mendirikan Lucky Chemical Industrial Co
(sekarang bernama LG Chemical) padatahun 1947 sehingga sejarah LG terukir.
Perusahaan yang memulai gerakkannya
dengan memproduksi Lucky Cream ini merambah pula ke industri plastik. Inilah
pertama kali ada industri plastik di Korea. Dengan mendirikan Honam Oil
Refining Co (atau LG Caltex Oil) perusahaanpenyulingan minyak pertama di Korea
pada tahun 1967 LG melibatkan diri ke sektor bahandasar. Ini membuka jalannya
menuju industri kimia dan logam berat. Kemudia LG (LuckyGroup) pun terus
mengembangkan jaringannya dalam bidang elektronik dengan menambahusahanya di
penjuru dunia, setelah berhasil LG pun masuk ke Indonesia dibawah pimpinan Presiden
Direktur Young Ha Kim dengan nama perusahaan PT. LG ELECTRONICS INDONESIA
sebagai perusahaan tunggal untuk menjual produk LG Elektonik di Indonesia.
Dengan adanya kebutuhan elektronik di
masyarakat yang terus meningkat, tentunya LG Electronik Indonesia pun terus
meningkatkan dirinya, terbukti dengan bertambahnya cabang-cabang di seluruh
Indonesia yaitu LG Cabang Bandung, LG cabang Banjarmasin, LG Cabang Denpasar,
LG cabang Yogyakarta , LG Cabang Makasar, LG Cabang Medan, LG Cabang Manado, LG
Cabang Padang, LG Cabang Surabaya, LG Cabang Pekanbaru, LG Cabang Samarinda, LG
Cabang Semarang, dan LG Cabang Palembang. Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan karyawannya maka perusahaan selain memberikan gaji juga
mengikutsertakan karyawannya dalam program jamsostek, asuransikecelakaan dan
memberikan bonus per semester.
Berikut ini
beberapa produk unggulan dari LG :
ü Strategi
pemasaran
1.
Kebijakan Produk
PT. LG
Electronics Indonesia memproduksi berbagai produk teknologi. Produk-produk yang
diproduksi pada subdivisi IT Product antara lain :
• Monitor
• OSD (Optical Storage Device)
Untuk
produk monitor terdapat bermacam-macam type yang dipasarkan. Tetapi
keseluruhannya dibagi dalam 3 jenis, yaitu conventional, flatron, dan LCD.
Untuk produk OSD juga terdapat bermacam-macam tipe. Diantaranya adalah CD ROM,
CD RW, DVD ROM, Combo, DVD RW Int, DVD RW (SATA), dan DVD RW Eksternal.
2. Kebijakan
Harga
Perusahaan
harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan harga karena harga
mempunyai hubungan yang erat dengan pendapatn perusahaan. Adapun beberapa
faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan harga, antara lain :
1) Biaya (cost)
· Biaya
produksi
· Biaya
pemasaran
· Pajak yang
dikenakan
2) Keuntungan
yang diharapkan oleh perusahaan
3) Harga produk-produk
saingan
PT. LG Electronics Indonesia tidak
menentukan harga jual ke konsumen akhir. Perusahaan menentukan harga jual yang sama
pada tiap Master Dealer dan Dealer dimana harga untuk end user ditentukan
sendiri oleh masing-masing Dealer.
3.
Kebijakan Distribusi
PT. LG
Electronics Indonesia mempunyai saluran distribusi yang dapat dikelompokkan
menjadi Master Dealer, dan Dealer sehingga dapat digolongkan ke dalam saluran
distribusi dua tingkat (two level channel). Master Dealer PT. LG Electronics
Indonesia untuk produk IT, antara lain :
§
Sempurna Computer (Jakarta)
§
Aldo Computer (Jakarta)
§
Trisentosa (Jakarta)
§
PT. Into Sanho Technology (Medan)
Dealer PT. LG Electronics Indonesia untuk produk
IT, antara lain :
§
Asiatech
§
Expert Computer
§ Bintang Raya
§ D Com
§ HJ
Selain itu PT. LG Electronics
Indonesia memiliki kantor cabang di
beberapa daerah di Indonesia, antara lain : Bandung, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Ujung Pandang, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Padang,
Banjarmasin, Samarinda, Yogyakarta.
4.
Kebijakan Promosi
Promosi yang dilakukan oleh PT. LG
Electronics Indonesia ditujukan selain pada Master Dealer dan Dealer-nya juga
ditujukan langsung ke end user. Promosi yang ditujukan ke Master Dealer atau
Dealer berupa discount tambahan dan point yang dapat dikumpulkan untuk
ditukarkan dengan berbagai macam barang hadiah seperti sepeda motor, TV, dan
sebagainya. Sedangkan promosi yang ditujukan untuk end user biasanya berupa
voucher belanja Carefour. Promosi yang dilakukan selain berguna untuk memikat
ataupun mendorong Master Dealer maupun Dealer untuk lebih banyak lagi menjual
produk-produk perusahaan hingga sampai end user, juga berguna untuk
meningkatkan hubungan baik dengan para Master Dealer maupun Dealer.
Beberapa
strategi yang dapat diterapkan di dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Strategi
penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar berusaha
meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini melalui upaya pemasaran yang
lebih besar. Misalnya dengan meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan
promosi penjualan dengan cara memberi potongan yang lebih besar atau memberi
reward yang lebih untuk angka penjualan tertentu, atau meningkatkan usaha
publisitas dengan cara promosi yang lebih luas lagi. Karena dapat dilihat dari
peluang yang ada dimana pasar saat ini tidak jenuh dengan produk yang ada
bahkan pasar mulai membutuhkan produk-produk perusahaan. Selain itu tingkat
penggunaan produk-produk perusahaan saat ini dapat meningkat secara signifikan
yang disebabkan oleh kemajuan teknologi yang ada.
2.
Strategi pengembangan produk
Strategi pengembangan produk adalah
strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk saat ini maupun menghasilkan produk baru. Dilihat dari
ancaman perusahaan yaitu banyaknya pendatang baru di bidang yang sama, maka
perusahaan harus mulai mencoba menghasilkan produk baru yang dapat lebih
menarik perhatian konsumen selain memodifikasi produk yang ada sehingga variasi
produk perusahaan menjadi lebih banyak lagi. Misalnya dengan mulai memproduksi
produk-produk IT lainnya seperti USB, Bluetooth, Card Reades, dan sebagainya.
ü
Kelemahan
Adapun beberapa kelemahan di dalam perusahaan LG itu sendiri, antara lain sebagai berikut :
1.
Loyalitas karyawan yang masih rendah
LG
Electronics Indonesia memiliki tingkat turn over yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penghargaan
terhadap karyawan atas kerja yang dilakukan, banyaknya tekanan pekerjaan, dan
umur karyawan yang rata-rata masih tergolong muda sehingga besar kemungkinan
bagi mereka untuk terus mencari kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain.
2. Kurang ketatnya pengawasan peraturan
pemasaran
Pada awalnya
LG Electronics sudah menentukan batas-batas distribusi produk bagi Master
dealernya. Tetapi pada kenyataannya banyak terdapat penyimpangan pada
pendistrbusian produk LG. Sehingga ini dapat menimbulkan image yang buruk
tentang manajemen LG Electronics.
3. Pengambilan keputusan yang memakan waktu agak lama
Pengambilan keputusan yang
memakan waktu agak lama karena kurangnya informasi yang diberikan pada
eksekutif Informasi yang selalu diberikan pada eksekutif saat ini adalah
informasi penjualan perusahaan. Sehingga pada saat-saat tertentu eksekutif membutuhkan
waktu yang lama dalam pengambilan keputusannya. Misalkan dalam penentuan harga
baru. Pihak pesaing sudah terlebih dahulu menentukan harga baru atau menurunkan
harga produk, tetapi karena kurangnya informasi untuk menjadi pertimbangan
dalan penetapan harga sehingga eksekutif membutuhkan waktu lama dalam membuat
keputusan.
4. Permasalahan pengiriman barang
Dengan distribusi coverage yang
cukup luas dan tidak tersedianya pengaturan pengiriman barang barang yang baik sehingga menyebabkan
sering terjadinya berbagai masalah mengenai pengiriman barang seperti
keterlambatan pengiriman barang ke Master Dealer maupun kesalahan pengiriman
barang. Keterlambatan pengiriman barang membuat tidak adanya ketersediaan
barang di pasar yang akhirnya membuat kecewa konsumen dan tidak dapat diingkari
ini dapat membuat konsumen berpindah ke merk lain.
5.
Harga yang
bervariasi pada end user
Pada dasarnya memang tidak ada price list
untuk end user, melainkan perusahaan hanya menentukan net price suatu produk.
Tetapi pada kenyataannya banyak Master Dealer yang saling membanting harga
sehingga harga produk LG di pasaran menjadi tidak terkontrol.
ü Financial
Statements
Financial Highlights
|
Parent
|
Consolidated
|
||||
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
|
Sales
|
24,004,125
|
27,095,564
|
29,556,368
|
53,107,542
|
56,772,302
|
59,040,767
|
Operating
Profit (Loss)
|
40,351
|
-248,760
|
301,324
|
1,239,952
|
1,249,011
|
1,828,557
|
Net Profit
(Loss)
|
-352,163
|
-189,077
|
-154,453
|
102,802
|
222,704
|
501,357
|
Total
Assets
|
23,832,176
|
24,971,082
|
26,282,313
|
34,766,050
|
35,528,064
|
37,068,420
|
Total
Liabilities
|
13,809,221
|
15,138,262
|
16,793,613
|
22,060,303
|
22,838,695
|
24,077,323
|
Total
Shareholder's Equity
|
10,022,955
|
9,832,820
|
9,488,700
|
12,705,747
|
12,689,369
|
12,991,097
|
Income Statement
Income Statement
|
Parent
|
Consolidated
|
||||
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
|
Sales
|
24,004,125
|
27,095,564
|
29,556,368
|
53,107,542
|
56,772,302
|
59,040,767
|
Cost of goods sold
|
18,678,100
|
21,761,252
|
23,749,768
|
40,541,846
|
43,596,152
|
45,299,122
|
Gross profit
|
5,326,025
|
5,334,312
|
5,806,600
|
12,565,696
|
13,176,150
|
13,741,645
|
SG&A
|
5,285,674
|
5,583,072
|
5,505,276
|
11,325,744
|
11,927,139
|
11,913,088
|
Operating income (Loss)
|
40,351
|
-248,760
|
301,324
|
1,239,952
|
1,249,011
|
1,828,557
|
Non operationg income (Loss)
|
-250,234
|
3,398
|
-281,521
|
-622,320
|
-659,467
|
-610,287
|
Net profit (Loss) before tax
|
-209,883
|
-245,362
|
19,803
|
617,632
|
589,544
|
1,218,270
|
Tax
|
118,567
|
-57,689
|
17,283
|
470,299
|
358,472
|
539,761
|
Income (Loss) from continuing
operations
|
-328,450
|
-187,673
|
2,520
|
147,333
|
231,072
|
678,509
|
Income (Loss) from discontinued
operations
|
-23,713
|
-1,404
|
-156,973
|
-44,531
|
-8,368
|
-177,152
|
Net profit (Loss)
|
-352,163
|
-189,077
|
-154,453
|
102,802
|
222,704
|
501,357
|
* The Company
has separated all its profit and loss line items of PDP business operations
from the continuing operations and has reclassified
Balance Sheet
Balance Sheet
|
Parent
|
Consolidated
|
||||
2012
|
2013
|
2014
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
KRW (M)
|
|
Assets
Current Assets Non-current Assets |
23,832,176
7,547,627 16,284,549 |
24,971,082
7,853,223 17,117,859 |
26,282,313
8,934,379 17,347,934 |
34,766,050
16,308,435 18,457,615 |
35,528,064
16,325,058 19,203,006 |
37,068,420
17,482,698 19,585,722 |
Liabilities
Current Assets Non-current Assets |
13,809,221
8,360,961 5,448,260 |
15,138,262
9,346,331 5,791,931 |
16,793,613
10,044,114 6,749,499 |
22,060,303
14,514,292 7,546,011 |
22,838,695
15,014,004 7,824,691 |
24,077,323
15,754,349 8,322,974 |
Equity
|
10,022,955
|
9,832,820
|
9,488,700
|
12,705,747
|
12,689,369
|
12,991,097
|
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar