background:url(http://c.dryicons.com/images/icon_sets/valentines_icons_set/png/128x128/kiss.png) no-repeat;

Rabu, 01 Januari 2014

CERPEN BAHASA INDONESIA 2


“Tak Seindah Cinta Drama Korea”

“Ada film baru gak ?” Tanyaku saat mengujungi toko kaset langganan.
“He is beautiful” jawab si penjual sambil memberikan selembar CD (compact disk ya maksudnya, awas jangan ngeres) drama korea terbaru.
“Seru gak ? “ aku pun membolak balikkan CD yang diberikan penjaga toko.
“Coba aja,kalau gak seru boleh dibalikin” jawabnya ramah.
“Ok deh” Aku menyetujuinya dan segera berlari ke luar.
Oh ya kita belum kenalan, aku Alika, remaja yang sedanng kecanduan drama korea. Dirumahku sudah bertumpuk – tumpuk koleksi yang berhubungan dengan artis korea mulai dari CD,aksesories, poster – poster, umbul – umbul, spanduk (emang mau kampanye ?) pernak – pernik sampai stiker bergambar pun lengkap di kamarku, sampai – sampai ruangan itu lebih layak disebut toko daripada sebuah kamar. Aku punya seorang kakak namanya Arya, dia baik, tampan, rajinmenabung dan tidak sombong (fitnah) dan dia juga jorok, jarang mandi, suka mengganggu dan satu lagi dia itu playboy kelas ekonomi (nah ini yang betul hahaha) pokoknya bukan pria idaman banget deh.
Aku memasuki toko ku (eh kamar maksud saya, lanjut ok ?!...) aku pun segera memplay CD baru yang aku dapatkan , dengan penuh kekhusyuk’an dan penghayatan aku menikmati adegan demi adegan yang dimainkan oleh para aktris dan actor tersebut.sedang asyik nonton ada yang mengetuk pintu kamarku.
“Siapa ?”
“Ada tamu tuh” terdengar teriakan dari luar.
“Siapa ?” teriakku
“Liat aja sendiri” jawab kakakku.
“Ganggu aja” gerutuku sambil menuju ruang tamu “O my god… !!!” aku mendekap mulutku yang terbuka lebar karna kaget. Edward… Dia ketua osis disekolahku , juga pemuda idamanku dia ganteng,baik,ramah,jujur,lugu,dan bijaksana (kok kayak Bung Hatta ya ?) pokoknya dia itu perfect pake banget, yang jadi pertanyaan untuk apa dia ke rumahku ? (bagi yang tahu jawabannya silahkan kirim ke no di bawah ini ya :p )
Aku menghampirinya.
“Kak Edward?” (yaelah udah tau masih tanya)
“Hai ganggu ya? “ ia tersenyum, membuatku meleleh seketika.
“kalau yang ganggu model begini mah gue rela kok” batinku, aku pun duduk di hadapan kak Edward
“Enggak kok, ada apa kak?” jawabku semanis mungkin.
“Saya Cuma mampir aja kok, kebetulan lewat sini” jawabnya (“Sering-sering aja deh xixixi”)
“Besok ada acara gak ?” lanjutnya
“Em… Gak ada kak, emang kenapa?” tanyaku pura – pura polos.
“Besok bisa temenin saya?”
“Kemana?”
“Ke taman kota,bersepeda”
Tanpa lihat kiri kanan tanpa piker 2 kali aku pun segera mengangguk  menyetujuinya
“Oke, kalau gitu jam 6, saya jemput ya”
Aku mengangguk-angguk lagi tak tahu harus berkata apalagi.
Aku melompat-lompat dikamar, menciumi poster kim bum sampai lecek. “Pasti mimpi, bukan ini mimpi” aku terus melompat-lompat.
Esoknya, aku bangun subuh- subuh segera ku kenakan pakaian terbaik yang aku punya. Aku mengacak- acak isi lemariku.
“Kesambet apa sih pagi-pagi berisik banget” Gerutu kakakku yang tiba-tiba nyelonong masuk kamar.
“Pokoknya hari ini akan jadi hari bersejarah buat gue” aku merapikan riasan di wajahku
“Busyet… Ngelenong dimane lo ?” Hampir saja ku lempar ia pake beda/…………..k, tapi aku tahan.
“Jangan emosi demi Edward inget Alika EDWARD”
“Dah gue cabut” Aku pergi meninggalkan kamar dan menunggu oppa (kakak dalam bahasa korea, bukan kakek ya) Edward. Meski baru jam 5 tapi aku rela menunggumu walau 1000 tahun lamanya (lebay).
Tepat pukul 6 yang ditunggu – tunggu datang juga. Aku segera menyambutnya dengan senyum yang cerah secerah cuaca di pagi ini. Sungguh hari yang sangat menggembirakan buatku. Ini bukan mimpi kan ? kalau ini mimpi aku tak ingin terbangun, tapi jika bukan mimpi aku tak mau tidur karena aku takut saat bangun ini hanya mimpi. (jadi maunya gimana dong ? #garuk-garuk bingung)
Malam pun tiba, aku duduk di depan perapian (ngapain… ?), aku membolak balik sesuatu di tanganku (o… Lagi bakar ikan) tiba – tiba hp ku bergetar, di layar tertera sebuah nama Edward  (siapa) Edward, membuat jantungku berdetak tak karuan, aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan..?
“Hallo…” suaraku yang sudah halus ini ku buat semakin halus (pake apa?#mikir)
“Hallo , ganggu gak?” tanya suara sang pangeran di ujung sana (lebay :p)
“Engga kok kak,kenapa ?” (ini kan dialog yang tadi ya #mikir lagi)
“Aku mau ngomong  sama kamu” (dari tadi juga kan lagi ngomong)
“Emmm” (katanya mau ngomong?)
“Semenjak jalan sama kamu aku ngerasa ada sesuatu” (apa tuh?)
“Maksud  kakak?”
“Aku ngerasa nyaman sama kamu, aku pengen kamu ada selalu disamping aku, saat kamu jauh aku ngerasa ada yang hilang dari diri aku, mungkin kamu adalah belahan jiwa aku. Maukah kamu jadi pacar aku? Alika?  Haloo…Lika… ?” (Apa yang terjadi pada Alika ? Dia terkapar di lantai dengan mulut  terbuka dan mata membelalak #iyaak…)
“Aku tunggu jawaban kamu, besok ya” Edward menutup teleponnya. Sementara itu aku masih shock serasa  kejatuhan  durian runtuh  (plus kulitnya) aku merasa melayang di awang-awang  ketemu arjuna dan memanahkan busur cinta nya tepat dadaku (lebay). Jam di dinding menunjukkan pukul 01.00 dini hari, tapi aku belum juga dapat memejamkan mata, aku masih terngiang-ngiang kata- kata dari sang pangeran tadi sore.
Aku tiba disekolah dan melihat teman – teman oppa Edward  berdiri di depan gerbang, satu per satu mereka berbalik memegang kertas bertuliskan Edward Love Alika. Dari belakang mereka muncul lah sang pangeran membawa  setamgkai mawar merah dan kertas bertuliskan “YOU WILL GET MY GIRL FRIEND” Ia bersimpuh di hadapanku dan…
Krrring… krrring…
Jam weker di mejaku menjerit membangunkanku dari mimpi indah itu.
“Sial…” aku melirik jam di meja belajarku, rasanya pengen aku banting dia tapi dia malah mengejutkan ku lagi dengan menunjukkan jarum pendeknya menunjukkan angka 7 dan jarum panjangnya menunjuk angka 12 seolah – olah ia memberi tahu bahwa sekarang sudah pukul 07.00 pagi (belibet amat ya ).
Aku buru – buru mengambil handuk dan mandi seperlunya , pakai baju seperlunya, dandan seperlunya dan sarapan seperlunya.
“Kali ini lo selamat,awas ya nanti” ancamku pada jam kecil itu.
Sampai disekolah gerbang sudah ditutup.
“Pak tolonglah pak, tadi jalanan macet pak” Rayuku  pada penjaga gerbang.
“Sudah tahu macet,kenapa tidak berangkat lebih awal ?!” jawab sang penjaga.
“Saya sudah berangkat pagi pak, tapi tetap aja terlambat pak, tolonglah pak”  aku memasang tampang memelas.
“Tak ada ampun,kamu tunggu di sana “tunjuk sang jin botol. dengan langkah gontai tak terarah ( kok jadi sarjana muda) aku menghampiri mereka Jonas,Nathan,Andre teman –teman pangeranku juga datamg terlambat,pasti karena mereka ada di mimpiku jadi ikut telat juga (hihihi).
Lama juga menunggu gerbang  dibuka lagi jam 8 baru deh aku bisa masuk, itu pun untuk menerima hukuman. Sang guru BP terjun langsung ke lapangan.
“Oke untuk melatih kecepatan kalian biar tidak terlambat lagi. Lari 10 keliling… CEPAT…!!!”
Malu banget rasanya ,sebagai calon pacar ketua osis masa mencontohkan yang tidak baik kepada murid yang lain.
Aku duduk di kursi samping lapangan menenangkan diri setelah marathon tadi. Pangeranku datang menghampiri membawakan sekaleng minuman dingin. Oh indahnya dunia ini. Belum sempat aku meminumnya minuman itu jatuh mengguyur pakaianku gara-gara bola basket yang menghatamnya , tak bisa ku biarkan  aku pun melempar kaleng tadi pas mendarat di kepala Andre. Aku pun tersenyum puas.
Sungguh  hari yang melelahkan aku merebahkan diri di kamar, ku urungkan niat untuk membanting weker kecil yang tak berdosa itu. Aku pun terhanyut dalam lamunan
“Andai aku Park Ha, Chun Yang atau Han Ji En juga boleh deh, yang penting endingnya aku bahagia dengan orang yang aku idamkan ( ketinggian tuh) Hm indah sekali dunia ini. Aku cukup cantik (fitnah) jika aku bersanding  dengan Oppa Edward pasti cocok. Oppa I LOVE YOU… “
“Woy brisik banget si, Lo kudu gue bawa ke psikiater kayak nya dari tadi bengang bengong , ketawa-ketawa sekarang malah teriak-teriak gak jelas”
“Sirik aja lo, ngapain lo ke kamar gue?”  bentakku
“Ada tamu”
Aku pun segera menuju ruang tamu, disana sudah duduk sesosok makhluk  yang ku kenal. Andre
Andrea membawaku menyusuri jalanan sepi. Aku tak bisa berbuat apa-apa , aku hanya duduk diam di belakangnya. Ia pun berhenti di sebuah taman bermain.
“Kenapa lo bawa gue ke sini?” Tanyaku memberanikan diri.
“Tadi gue udah bilang, ini sebagai  balasan karena lo udah buat jidat gue bocor” Andrea menunjuk keningnya yang di balut perban. Ia lalu menarikku untuk ikut dengannya. Kami berhenti di sebuah wahana roll coaster.
“Gue mau naik itu,temenin gue”
“Hahaha lo takut?”
“Gue Cuma butuh temen”
“Aih aih, takut kan takut kan ?” aku terus meledeknya, namun hap… ada yang menabrakku dan aku pun jatuh dia menahanku (o wow) wajah kami sangat dekat, matanya, bibirnya indah sekali.
“Sorry” dia melepaskan pelukannya. Aku pun segera tersadar dan menjauh.
“Ayo…”  ajakku. Kami pun bermain menikmati setiap wahana yang ada. Sungguh sangat menyenangkan.
Aku menghampiri Andrea yang sedang duduk. Ku berikan satu cup ice cream padanya. Kami pun menikmatinya, sedikit curi – curi pandang padanya tampan juga (eh mata keranjang ternyata).
Andrea mengantarku pulang. Oh betapa terkejutnya aku Edward sedang duduk di halte depan rumahku, Andrea pun berhenti (nah lo, gue ga ikutan ya).
“Dari mana?” tanya Edward dingin
“Em tadi ak,aku abis nemenin Andrea” jawabku gugup.
Edward menarik tanganku dan mengajakku pergi. Tapi dengan cepat Andrea menarikku lagi. Aku pusing ditarik kanan kiri,tanganku sakit, serasa remuk badanku setelah seharian  keliling di taman hiburan dan sekarang aku harus menghadapi dua orang  yang sedang mempertahankan ego masing-masing. Oh Tuhan kenapa harus aku yang jadi korban ?  Apa yang harus aku lakukan? Aku mengumpulkan sisa-sisa  tenagaku. “Aaaaa…Lepasin gueee… Gue mau pulaaang… Gue cape…”
Edward dan Andre saling bertukar pandang . Aku pun segera melepaskan diri dari mereka dan masuk  ke dalam rumah.( nah lo )
Hp ku berbunyi, Sms dari Edward dan Andrea, ah malas aku.
“Aku gak mau kayak di film. Aku mau jadi diri sendiri aja. Aku gak mau jadi Park Ha, Han Ji Eun  atau Chun Yang aku mau jadi ALIKA”
SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar